Senin, 28 Maret 2011

Kan Kutunggu Lagi


Entah hilang tiada kemana
Aku lelaki yang diburu kesepian
Meronta dalam gelap
Hanyalah kekosongan yang ada
Aku terbuang dari cinta yang sekian lama memfanakan diriku
Setelah matahari tenggelam dari balik bukit
Dia telah pergi
Hanya jejak-jejak yang bertebaran di kaki langit yang membisu isyaratkan masa lalu
Aku nyata
Tapi hanyalah sebuah bayangan
Empat jalan tiada berujung dimana disudutnya diterangi kilauan cahaya
Disitu aku tertinggal dan terdiam
Kadang harus membaca suara angin untuk membaca pesan yang ada
Hanyalah ada kerinduan yang meronta dalam darah
Cinta…….jangan desak diriku dalam puing-puing ketidak pastian
Lemah raga ini untuk berangan menunggu dirimu kembali
Saat-saat pergi dari mimpi telah kembali
Redakan musim yang menghujankan dedaunan
Mata air yang mulai tersentak keluar
Biarkan aku terdampar disini
Kan kutunggu lagi untuk bersemi
Kan kutunggu lagi untuk mekar
Kan kutunggu lagi untuk tersenyum
Lelah mata ini menahan kesepian hingga dirimu terbit kembali
Aku hanya berharap
Takkan pernah ada yang sama
Untuk setiap langkah-langkah saat aku mulai berdiri

Selengkapnya

Senin, 21 Maret 2011

Dear my Dear

Dear; my Dear

     Aku tak menyesal, tak bangun pagi ini. Karena kata temen, pagi tadi gak ada sinar mentari. Akh, betapa beruntungnya aku, ketika tadi pagi aku masih tertidur dan menikmati mimpiku.
Taukah kau di mimpiku tadi pagi?. Aku melihat sinar yang lebih indah dari matahari pagi, begitu terang, hingga hanya cahaya putih itu yang mampu kulihat. Aku berlari menuju cahaya itu,tapi sepertinya langkahku tak sampai hingga aku terjatuh, aku menemukanmu dalam pelukanku, dalam balutan cahaya yang ternyata cahaya itu adalah kamu. Aku terdiam ketika kau tersenyum, tanpa kata, ada sepasang sayap muncul di punggung kita. Dan kau menuntunku terbang menuju langit biru yang elok.
Masih tanpa kata, sepertinya kau membawaku ke surga!. Hijau terbentang di bawah kakiku, dan biru di atas mataku. Disitu ada sebuah pohon sakura yang sangat besar, yang mana bunga-bunganya berguguran begitu indah dan tak pernah habis. Dan di bawah pohon sakura itu terdapat rerumputan, hijau, kecil, dan begitu lembut seperti permadani dari Persia.
Kau menarikku menuju bawah pohon itu, dan kau bersandar di pundakku, sedangkan aku bersandar pada pohon itu. Lihatkah kau pemandangan saat itu? Aku tak tau karena kau memejamkan kedua matamu. Masih tanpa kata, dan pelukanmu bertambah erat. Dan tiba-tiba saja kau membuka matamu, menatapku dengan pandangan lembut dan penuh cinta. Aku begitu terpesona melihat bola matamu yang berkaca-kaca itu, hingga tanpa kusadari kedua bibir kita pun perlahan saling mendekat.
Dan, Akh... aku terbangun oleh suara telepon yang berdering begitu kencang di samping telingaku. Aku begitu gusar bercampur kecewa. Entah siapapun orang yang membangunkanku dari mimpi ini (aku tak tau karena di private number). Aku bersumpah jika aku tau siapa dia, aku pasti akan membunuhnya.
Dan selanjutnya, aku gak pernah tau apa yang selanjutnya terjadi di mimpi itu. Meskipun aku mencoba tidur kembali, tapi mimpi itu tak pernah kembali ke tidurku.
Akh, biarlah... biar hanya mimpi itu sendiri yang mengerti semuanya.
Dear my dear, apakah kau juga pernah mengalami mimpi itu?. Jika pernah, bisakah engkau menceritakan kelanjutan mimpi itu padaku?


Salam manis dari pangeranmu. Selengkapnya

ARAH

Gulir-gulir kesejukan mengalir
Saat panas amarah merekah melawan dunia
Merebahkan setiap keinginan
Membekukan setiap keresahan

Sikap lemah yang tak berarah
Membutakan setiap langkah dalam lelah
Walau angan gerah menatap arah
Luangkan satu tujuan untuk meredakan gelisah

Berikan setapak impian
Untuk menghilangkan perih
Walau mata tak berarah
Tetaplah tatap satu arah

Hilangkan semua kekalahan
Padamkan semua penyesalan
Terbitkan sebuah harapan
Untuk semangat yang berarah

Karena di jalan itu
Aku ada dalam semangat cinta

Jalani hidup ini dengan semangat”
I miss U
Selengkapnya

LIRIH

Angin berhembus lirih di teduhnya hati
Menyambut awan putih ke pelupuk mata
Begitu putih seputih awan mimpi
Seperti cintamu yang putih
Selimuti jiwa ini
Lirih meniti sepi
Membungkam perih yang dulu bertahta dalam nurani
Tiada ingin satu harapku untuk kasihmu
Apakah aku salah mencintaimu ?

Legam luka yang tersembunyi
Terbongkar dalam asa suci
Terendam dalam harapan
Merias di redup mimpi
Menerka hasrat yang terajut dalam bunyi
Membias terselaput getir haru
Mengungkap rahasia dari penjara hati
Apakah aku salah mengucapkan kata cinta untukmu ?

Dengarkanlah sayang dengan hatimu
Tentang teriakanku
Bahwa….
AKU CINTA KAMU

Aku serius,
Aku menemukan sesuatu yang berbeda di kedua matamu
Disitu aku dapat melihat
Kamu adalah seseorang yang sangat spesial
Jika aku dapat berharap
Aku ingin menjelajahi hatimu dengan cintaku
Dengan semua detak gairahku

Selengkapnya

Minggu, 20 Maret 2011

RUANG WAKTU

Deru ombak mendayu sendu
Mengiringi nada haru penuh syahdu
Merapat dalam tepian hati yang bisu
Melukis sebuah rindu beku
Terjelajah dalam ruang waktu

Angin yang berdendang lirih
Seakan meniupkan segala aroma dari keheningan
Seakan ingin mengungkapkan sesuatu yang tertunda
Pada pasir yang bercumbu dengan kesepian

Ingin kurebahkan tubuhku dalam hamparannya
Seraya kutancapkan setangkai mawar putih
Agar seluruh alam tau
Betapa suci kasih yang kuberikan untuknya
Melebihi makna dari semua untaian kata yang selama ini
Kutebarkan dalam cinta

Ingin kubasahi kulitku dengan badai asmaranya
Seraya kuangkat sebuah mahkota untuk hatinya
Agar dapat kurasakan
Seberapa kuat angin mampu membawanya
Hingga sampai diujung dari cakrawala
Dia berdiri dengan kepakan sayapnya
Seraya menengadahkan tangan

Inilah hati yang kau pinta
Inilah rasa dari keheningan yang kau dapat
Tidakkah kau rasakan cinta yang bergelora
Selengkapnya

MEMBEKAS DI HATI

Sinar matamu
Memancarkan pelangi ke renungku
Tersimpan dalam untaian cinta
Dan rajutan tali kasih
Mengukir di sudut-sudut sepi
Terbingkai dalam garis lembut sang bulan
Menerawang batas-batas mimpi yang mengusik nurani
Terbuai di lembah tirai kerinduan

Masihkah padam jalan menuju surga hatimu
Hingga rasa ini jenuh menanti
Ataukah aku harus menunggu
Hingga sampai purnama berlalu
Untuk namaku tergores di hatimu?

Terbungkam aku di sudut maya
Saat mimpi-mimpi mulai tersapu embun pagi
Hingga pada mentari aku pancarkan
Sebuah do’a dari luapan ribuan harap
Sebuah mimpi dari jutaan lelap

Tuangkan aku dalam kanvas hatimu
Aagar dapat kulukis hatimu dengan cinta ini
Dengan kuas-kuas kehidupanku
Dan warna-warna ketulusanku
Hingga kan kujadikan indah
Bagaikan bulan yang bercumbu dengan matahari
Selengkapnya

TEBING HATI

Langkah demi langkah
Kulalui menyusuri sungai rindu ini
Di tebing hati kucoba untuk meretas cinta ini
Tapi semakin dalam
Semakin aku tenggelam dalam buaian harapan

Terbang…
Hilang…
Diantara merpati putih yang berpendar
Menyilaukan sepi diantara bintang kehampaan
Menyeruak di jurang tawa ?

Tapi apa ini ?
Aku bagai sang debu
Yang terhempas angin mimpi
Sendiri mencoba mengais hati
Tapi aku telah terlalu lelah berdiri
Di gelap mentari yang telah hilang
Di matahati yang beku ini

Membutir dalam salju
Menghunus keangkuhan ini
Hingga saat mentari telah kembali
Tak ada yang tersisa untuk kuratapi
Karena saat ini
Aku sendiri
Terpenjara dalam sepi Selengkapnya

DIMANA AKU…??

Mata yang tersembunyi di balik awan gelap
Bersenandung dalam sepoi butiran air hujan
Ketika hati tak kuasa menahan kesendirian
Perlahan kulepas semua beban untuk terbang

Dimana aku saat kau ada
Kemana rindu saat aku hilang
Terpaan mimpi saat ku berangan
“aku rindu kamu”

Dalam duduk aku terdiam
Menjelajah apa yang bisa kupikirkan
Menerka semua dari jalinan kata
Hanya namamu yang tertulis di rasa
“aku cinta kamu”

Saat sadarku membawaku dalam jenuh
Bosan ragaku mendengar desah resah
Menatap apa yang tak terungkap
Mengapa aku sesepi ini
Pernahkah kau mendengar celotehan ini
“aku sayang kamu”

Kapankah kau datang cintaku ???
Aku ingin segera memeluk ragamu
Walau dengan tubuh lemah ini
Sandarkan aku di bahumu
Karena inginku hanya untukmu
Kasihku…
Selengkapnya