Menunggu matahari turun menyusuri ujung laut
Terbentang kilau keemasan yang terpantul hamparan pasir pantai
Awan yang melukis senja terus saja berkedip memanjakan mata
Saat menyaksikan dirimu rebah di pundakku
Belaian air yang lembut menyisir kaki
Seirama dengan nada lantunan gemuruh ombak
Angin semu yang mulai menyurutkan hangatnya saat menerpaku
Semakin mengeratkan pelukanmu pada tubuhku
Teriakan sekelompok camar yang nyanyikan kemesraan
Terbang mengitari diatas tempat kami duduk
Cahaya orange yang semakin jauh menarik jelajahnya dari langit
Saat melirikku yang terbuai dalam romantika cinta
Perlahan satu bintang mulai merebakkan pendarnya
Bulanpun dengan setia merangkai sinar disisinya
Dan perlahan membiaskan redup di permukaan lautan
Saat kami mulai asyik beradu tatapan mata
Seketika alam menerka jalan pikiranku
Angin berhenti sejenak menghembuskan dinginnya
Ombak mengheningkan sejenak tariannya
Bintang dan bulanpun sejenak menutup mata
Dalam hening kurasakan
Bibirmu begitu lembut menerpa ruas-ruas bibirku
Dan hatimu begitu erat memeluk cintaku
Hingga dalam diam alam bergumam
Merekalah para manusia-manusia yang beruntung
Yang memiliki anugrah dari sebuah cinta
Yaitu keindahan yang mereka rasakan
Dan ikatan itu menyatukan dua hati diantaranya
Dalam satu perasaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Coment Ya...