Senin, 31 Januari 2011

Puisi: Maaf Cintaku, Aku Menjadi Dukamu


Mengapa kau relakan air mata untuk membagi dukaku
Mengapa kau curahkan keringat untuk temani deritaku
Tidakkah dengan melihat keadaanku sudah cukup untukmu
Untuk memberiku alasan tinggalkanku..?

Mengapa kau berikan kehangatan untuk selimuti kesepianku
Mengapa kau kobarkan cahaya untuk terangi gelapku
Tidakkah langkahku telah cukup memberimu lelah
Dan menghentikan jalanmu di sisiku..?

Mengapa kau korbankan tawamu untuk sedihku
Mengapa kau relakan cukupmu untuk kurangku
Tidakkah kau lihat ragaku tak punya apa-apa
Untuk memberimu kebahagiaan walau sedikitpun untukmu..?

Mengapa kau masih saja erat memegang tangan rapuhku
Mengapa kau masih setia memandang hatiku
Tidakkah kau tau hidupku adalah rumah penderitaan
Dan itu tak memberi kemungkinan untuk menghuni hatiku

Tapi mengapa kau masih korbankan ragamu untuk di sisiku
Tapi mengapa kau masih curahkan kasih sayang untukku
Tidakkah kau cium tubuhku tak mampu berimu harum
Dan aku tak pernah berikan keindahan untukmu..?

Cintaku memang hidup dalam raga penuh duka
Dan berkubang dalam kotornya air mata
Cintaku memang tak pernah memeluk cahaya
Dan aroma yang keluar dari langkahku hanyalah derita
Tapi mengapa hinaku tak mampu menyurutkan cintamu

Terima kasih cinta
Karena kau mau menerima hidup di sela derita
menelan pahitku yang tak bermakna
Dan mengikuti nasibku yang tak berguna

Terima kasih cinta
Dan maafkan, aku hanya bisa memelukmu dengan raga penuh luka
Entah sampai kapan waktu bisa menahan hatimu padaku
Dan bila itu mampu buatmu pergi
Ku janji ku takkan terluka
Karena ku yakin, itulah yang terbaik untukmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coment Ya...