Senin, 31 Januari 2011

Surat Rindu Untuk Bidadari



Seutas salam hangat kukirimkan padamu dengan benang-benang ketulusan yang terpintal dari jiwaku. Segenggam kerinduan kupersembahkan padamu yang mana kedua telapak tanganku ini tak mampu menggenggam samudra kerinduan yang kusimpan untukmu. Sebait kata maaf kulontarkan padamu demi menampar kedalaman jiwaku yang telah lancang mengucapkan kata-kata ketidak-berdayaan ini untuk kerelaan mata hatimu menatapku yang tengah di selubungi penyesalan akanmu.
                Bila kau membaca tulisan ini, maka ini adalah buah dari usaha jemariku yang terlalu rindu untuk membelai setiap helai rambutmu. Bila kau membaca tulisan ini, maka ini adalah kata-kata yang tersirat dari semua tumpahan air mata dan senyum bahagia yang pernah menghiasi langit-langit hatiku karena pelangi ketulusanmu. Bila kau membaca tulisan ini, ketahuilah bahwasanya seluruh pikiran yang malang ini, saat ini sedang melukis bayang wajahmu yang terlalu indah hingga hanya dengan menyapamu seperti ini, aku baru mampu menemukan warna-warna yang tepat untukmu.
                Bila mana kau membaca surat ini, maka bahwasanya aku sedang menunjuk seorang bidadari yang dulu pernah mengukir senyuman termanis hingga mampu buatku terbang melebihi langit ke tujuh. Bila mana kau membaca surat ini, maka yang kubayangkan adalah seorang bidadari yang dulu mampu membuatku takluk walau hanya dengan kehadiran mayamu, seorang bidadari yang selalu membuatku tergila-gila dengan nikmatnya anggur cinta yang kau berikan, seorang bidadari yang menjadi terang dalam gelap malamku dan menjadi kesejukan dalam teriknya api asmara yang membakar jiwaku. Bila kau membaca surat ini, maka yang kulihat adalah engkau, seorang bidadari yang pernah menyelami lautan hatiku hingga mampu menenangkan segala ombak kegelisahanku.
                Bidadariku, maafkanlah atas kelancangan kata-kataku. Mungkin saat ini aku tak pantas lagi menyebutmu bidadari dengan raga hinaku ini sedangkan engkau begitu agung dengan dengan cahayamu. Bahkan kata-kata ini kurasa terlalu hina setelah semua air mata yang kau keluarkan demi aku. Tapi ada satu inginku yang tak mampu lagi kubendung dengan terjangannya yang begitu dasyat atas semua ini. Masih ada secuil harapku yang ingin kuceritakan padamu walau setelah ini kau tak lagi sudi menatapku.
                Bidadariku yang selalu cemerlang dengan sayap-sayap indah
                Saat ini waktu telah memisahkan kita dengan jarak yang begitu jauh, yang terlampau sulit untuk dijangkau oleh kedua mata kita. Dan keadaan pun telah menyudutkan kita di jalan yang berbeda hingga kita harus berjalan sendirian melintasi luasnya kehidupan ini. Tapi percayalah, di setiap langkah yang kini kutapakkan, aku selalu berusaha mencari jalan untuk kembali padamu. Walau hanya jalan sempit berbatu dengan tikungan dan tanjakan curam, walau di setiap langkahnya harus kuinjak lumpur penuh duri yang memberatkan kakiku, bila memang jalan itu terbuka untukku, takkan ragu untuk kulewati demi menggenggam tanganmu lagi. Sungguh, kini itu menjadi impian hatiku yang kini dirundung nestapa dengan beban hati ini yang hilang dari hatimu.
                Bidadariku yang selalu bermahkota cinta
                Kusadari pilihan ini terlalu sulit untukmu dan juga untukku. Tapi bila kau mampu merasakan hatiku dan menyentuh setiap permukaan dindingnya, kau kan tau betapa sulitnya aku untuk menghindari ini semua. Aku tak mampu menghapuskannya hingga muncul kalimat-kalimat yang setiap kau datang padaku, mampu menusukmu seperti belati tajam hingga buatmu menahan perih yang tak tertahankan. Sungguh bukan itu inginku, bukan itu maksudku, bukan itu yang ingin kulakukan padamu.
                Bidadariku yang selalu mampu memeluk rembulan
                Pahamilah aku sebagai seorang lelaki, lelaki yang dikaruniai ego besar yang mampu menghancurkan apapun yang ada. Lelaki yang mempunyai keegoisan buta hingga mampu menenggelamkan kekuatan cinta dalam hati ini menjadi serpihan-serpihan keangkuhan dan kekejaman. Sungguh ku tak ingin itu, tapi ku hanyalah lelaki yang memiliki ego tinggi yang tak ingin dikalahkan oleh sebuah pilihan yang merendahkan posisinya dalam memiliki sesuatu, aku hanyalah lelaki dengan ego yang selalu menginginkan untuk menjadi yang pertama, menjadi sang pemenang. Lelaki yang dengan ego nya mampu membuang semuanya jika telah kalah demi sebuah kehormatan. Lelaki yang dengan ego nya kini berbalik menyakiti demi menahan kerinduan akan hadirmu.
                Bidadariku yang selalu mampu membirukan lautan
                Bila mana kau ingin tau, setiap tetes air mata yang kau keluarkan itu juga menetes dari mataku, bahkan lebih perih rasanya ketika ku sadar aku yang telah menyebabkan air mata itu menetes. Tapi aku tak berdaya lagi dengan keadaan ini hingga hanya mampu membuatmu terus mengalirkan air mata. Aku tak sanggup lagi hingga hanya dengan mengingat tawamu di masa lalu yang mampu menjadi kegembiraan kecil yang tak bertahan lama setelah kutau saat ini tawa itu tak lagi kudapatkan.
                Bidadariku yang selalu mampu menguasai langit malam
                Satu hal yang kusadari adalah kau bukan milikku, hatimu bukanlah untukku, cintamu kau berikan bukan untukku, tapi untuk seseorang yang telah membuatmu menepikanku. Hatiku gundah gulana, jiwaku bimbang tak terkira mengartikan kebingungan ini saat kau masih mengucapkan kata sayang padaku sedangkan aku tak lagi mempunyai tempat di hatimu. Ada apa dengan teka-teki yang tak mampu kujawab ini, bila boleh kuajukan harapan, sanggupkah kau menjelaskan semua ini padaku hingga tiada menyisakan kebimbangan jiwa. Sungguh bila kau mampu menjelaskan semua ini, jalan yang kita injak akan menjadi lebih jelas dan terang sehingga kita mampu memberi kepastian tentang kisah ini. Bukan seperti ini, berjalan dengan mata yang buta tanpa tongkat penunjuk jiwa.
                Bidadariku yang selalu mampu menjadi pelita keindahan
                Bila masih ada jalan untukku masuk, maka katakanlah untuk kulalui. Bila memang hatimu telah penuh dengan kehadirannya, maka tutuplah dengan rapat dan relakan aku menjalani kehidupan nistaku ini sendirian tanpa ada kamu. Kuyakin itu akan lebih baik daripada kita saling menyiksa bathin kita masing-masing. Jiks memang kau inginkan aku kembali melalui jalan yang sama denganmu, maka buanglah yang telah ada dan siapkanlah untukku, selembar kertas putih tanpa noda yang merupakan perwujudan hatimu yang kosong dan suci, seuntai salam hangat dimana itu mengandung segala kebaikan untuk mengawali sesuatu yang ingin di jalani, dan setangkai mawar merah yang kan memberi warna, keharuman dan keindahan yang akan selalu mengobarkan api asmara. Dan aku kan kembali menjadi pena hitam yang siap menuliskan cerita harimu menjadi lembaran kisah hitam-putih. Yang selalu menjadi pembeda untuk saling melengkapi dalam kebersamaan, yang akan selalu ada dalam duka dan bahagia, tawa dan air mata, sedih dan gembira.
                Bidadariku yang selalu mampu menjadi sehangat mentari
                Maafkanku telah lancang menulis ini semua. Hanya ini yang mampu kulakukan dengan sisa jiwa yang terluka ini. Bila yang kutulis ini hanyalah kesia-siaan belaka, maka aku mampu untuk memadamkan sendiri lilin-lilin kecil ini yang menerangi sisa ingatan tentangmu. Bila celoteh ini hanyalah sebuah kisah kemunafikan, maka aku serahkan padamu menuliskan bait terakhirnya. Itulah sisa harapan terakhirku yang masih bersinar.

Tanpa salam, hanya senyuman
Dari lelaki yang pernah kau panggil
“Sang Pangeran”

2 komentar:

  1. The casino with roulette machines | Vannienailor4166 Blog
    Casino https://deccasino.com/review/merit-casino/ roulette 출장안마 game is one of https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ the most popular casino games in Malaysia. 나비효과 It offers the latest games with the best odds, with big payouts and goyangfc.com easy

    BalasHapus

Coment Ya...