Senin, 31 Januari 2011

Puisi: Memories, 18 Oct '08


Rerumputan diluar terlihat masih basah
Hujan lebat semalam telah menghanyutkan semuanya
Tak hanya dedaunan yang terhempas
Tapi sebuah cinta juga terampas

Masih ada sisanya
Jejak kaki tak beraturan di bagian itu
Semalam banyak menghujankan air mata
Saat cinta memotong ikatannya
Dari hati yang telah terjalin bersama

Sudut taman ini jadi saksi bisu
18 october 2008
Kami harus berpisah rindu
Dan sendiri melewati arah jalan yang berlawanan

Pagi ini masih belum mampu uapkan semuanya
Gulir-gulir murni embun terlihat masih menyimpan pahit
Dan hujan malam itu masih terasakan sakit
Bersamaan matahari yang naik
Semuanya menjadi sisa kenangan

Mengapa harumnya suasana pagi ini
Tak seirama dengan perasaanku yang bertabur pilu
Dan aku coba lagi jejakkan kaki di tempat itu
Berharap waktu mampu menemukan kesalahan dari itu

Dan arus angin menunjukan sesuatu padaku
Tentang benda putih yang terselip dalam lumpur kotor
Dan kudapati itu adalah kalung hati lambang persatuan kita dulu
Betapa hatiku masih menangis sendu

Tuntunlah aku keikhlasan
Gerakkan tanganku untuk meraih kalung di leherku
Lepaskan semuanya untuk berlalu
Dan kuburlah bersama sisa harapan ini
Dalam sepi lumpur kotor di taman ini
Semua ini telah berakhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coment Ya...